SAHABATKALTIM, KUKAR : Perayaan Erau 2025 dipastikan tetap berada di bawah wewenang penuh Kesultanan Kutai Kartanegara. Pemerintah daerah (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar menegaskan, pihaknya hanya mengambil peran dalam kegiatan seremonial sebagai bentuk dukungan.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, mengatakan Sultan telah berpesan agar pelaksanaan tahun ini berjalan lebih kondusif tanpa adanya gesekan seperti yang sempat terjadi tahun lalu. Menurutnya, peristiwa tersebut murni karena miskomunikasi.
“Ayahanda Sultan berpesan agar tidak ada lagi keributan. Tahun lalu itu hanya soal komunikasi yang kurang lancar, tidak ada persoalan yang ditutup-tutupi,” jelas Thaudi Afrilian Noor pada media, di Tenggarong.
Dirinya menekankan, seluruh prosesi adat Erau memiliki nilai sakral sehingga hanya pihak Kesultanan yang berhak menyelenggarakan dan mengaturnya. Pemerintah daerah tidak akan ikut campur dalam urusan inti tersebut.
“Kami hanya mendukung lewat acara tambahan seperti pembukaan, beseprah, dan expo. Adapun prosesi adat tetap murni menjadi tanggung jawab Kesultanan,” tegasnya.
Thauhid menambahkan, harmonisasi antara pemerintah daerah dan pihak Kesultanan sangat penting untuk menjaga kelestarian tradisi. Kolaborasi ini juga diyakini dapat menghindarkan terulangnya kesalahpahaman di kemudian hari.
Dengan demikian, Erau 2025 diharapkan tidak hanya menjadi pesta rakyat yang meriah, tetapi juga tetap menjaga keaslian adat dan nilai budaya Kutai Kartanegara. (adv/*nda)
