Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Utama

Gubernur Kaltim Periode 2008-2018 Meninggal Dunia

331
×

Gubernur Kaltim Periode 2008-2018 Meninggal Dunia

Share this article
Example 468x60

 

SAHABATKALTIM, KUKAR : Mantan Gubernur Kalimantan Timur massa periode 2008-2013 dan 2013-2018 Awang Faroek Ishak, meninggal dunia pada Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 21.00 wita, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan.

Example 300x600

Kepergian almarhum membawa suasana duka yang sangat mendalam, sebab almarhum merupakan salah satu putra daerah yang mampu banyak memberikan kontribusi khususnya terhadap pembangunan daerah.

Almarhum dimakamkan di kuburan muslimin Jalan Apt Pranoto Kelurahan Sukarame Tenggarong. Sebelum dilangsungkan prosesi pemakaman, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah melakukan beberapa prosesi termasuk jenazah almarhum disholatkan di Masjid Nurul Mu’Minin Jalan Kinibalu Samarinda.

Kemudian, dilakukan pelepasan jenazah yang dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Akmal Malik untuk menuju Tenggarong, Kutai Kartanegara.

“Hari ini kita melepas kepergian seorang pemimpin besar, yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan Kalimantan Timur,” ucap Akmal Malik dalam video beredar di media sosial, Senin (23/12/2024).

“Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan kita semua agar dapat melanjutkan perjuangan yang telah beliau mulai,” imbuhnya.

Sementara jenazah almarhum Awang Faroek tiba di Tenggarong sekitar pukul 11.00 wita, Senin (23/12/2024). Proses pemakaman itu juga dihadiri Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kukar H Sunggono dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Anak pertama almarhum Awang Faroek Ishak (AFI), Dayang Donna Faroek mengatakan, beliau merupakan sosok ayah yang selalu menjadi inspirasi keluarga. Beliau selalu memberikan wejangan kepada keluarganya.

“Pesan yang saya ingat sampai saat ini, ketika saya mengikuti kontestasi Pilkada harus lebih dekat dengan masyarakat, jangan mendekati dengan menggunakan harta,” ucap Dayang Donna Faroek.

Ia juga menyebutkan, di akhir masa hidupnya beliau meminta untuk dirawat di salah satu RSUD Balikpapan. Permintaan itu membuat pihak keluarga bertanya tanya, sementara di Samarinda sendiri telah ada Rumah Sakit yang memadai.

“Dari permintaan itu, saya baru sadar dan menyimpulkan bahwa beliau ingin pulang lewat jalan tol, jembatan kembar yang merupakan hasil kerja kerasnya,” sebutnya.

Pihaknya mewakili keluarga besar AFI menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya, atas perbuatan yang disengaja maupun tak disengaja, yang telah dilakukan almarhum semasa hidupnya. (*)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *