SAHABATKALTIM, KUKAR : Ada 3 metode pembelajaran yang akan diikuti oleh peserta didik dalam menyambut bulan suci ramadan 2025. Hal itu berdasarkan Surat Edaran Bersama Tiga Menteri melibatkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Menteri Agama (Menag), serta Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Plt Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Joko Sampurno menjelaskan, metode itu diantarannya belajar secara mandiri di rumah masing masing saat libur sekolah sejak 27 Februari-5 Maret 2025.
Kemudian, pada 6-25 Maret 2025 para siswa akan masuk sekolah tetapi secara paruh waktu dan pemberian pembelajaran lebih kepada nuansa harmoni keagamaan. Selanjutnya menjelang lebaran Idul Fitri akan dilaksanakan libur sekolah tetapi saat ini pihaknya masih menunggu edaran bupati Kukar.
“SKB ini diterbitkan dengan keputusan bersama dan kami daerah menyesuaikan, dan nantinya ada edaran dari Bupati Kukar juga,” jelasnya.
Kata Joko, sempat beredar kabar selama ramadan akan libur satu bulan penuh, tetapi telah diturunkan SKB libur sekolah hanya di awal bulan puasa dan menjelang hari raya idul fitri, sementara pembelajaran dilakukan secara mandiri di tempat-tempat yang ditentukan sesuai penugasan masing-masing instansi daerah.
“Jam pembelajaran juga akan disesuaikan, lebih banyak pembelajaran agama dan sejenis pesantren kilat,” tuturnya.
Adapun tujuan dari penyesuaian jam sekolah saat bulan suci ramadan ialah, untuk memberikan ruang kepada siswa untuk menjalankan ibadah di bulan puasa dengan khidmat.
Meskipun kegiatan belajar mengajar (KBM) paruh waktu, Joko berharap momen ramadan 2025 ini dapat memberikan hidayah kepada seluruh pihak baik peserta didik, guru, orang tua dan lainnya.
“Kami berharap seluruh pihak bisa memahami atas surat edaran bersama tersebut, karena ini diikuti oleh seluruh sekolah termasuk di Kutai Kartanegara,” pungkasnya. (adv/ely)
