SAHABATKALTIM, KUKAR : Sebanyak 38 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kukar ditunjuk sebagai peserta program nasional terkait pembelajaran berbasis teknologi digital,
yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program ini dirancang, untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dalam bidang teknologi seperti coding, kecerdasan buatan (AI), hingga pembelajaran mendalam (deep learning). Sasaran utama mencakup guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), kepala sekolah, serta guru mapel kunci seperti bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan.
Menurut Plt Kabid Pembinaan SMP Dnas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar, Emy Rosana Saleh mengatakan, partisipasi Kukar dalam program ini tidak lepas dari penilaian kesiapan daerah, dalam mengimplementasikan sistem pembelajaran digital.
Ia menegaskan, program ini bukan hanya soal penguasaan teknologi, tetapi juga membentuk pola pikir kritis dan adaptif bagi peserta didik. Pembentukan karakter hingga mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas, merupakan komitmen pemerintah daerah.
“Lewat program ini, kita ingin membekali guru dengan metode baru yang mampu menstimulus daya pikir siswa, agar lebih mandiri dan solutif dalam menghadapi persoalan,” tegas Emy Rosana Saleh, di Tenggarong, Selasa (10/6/2025).
Pelatihan ini dilaksanakan oleh Badan Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Kemendikbudristek, bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Juli Cintrawan Robotik, yang dikenal memiliki pengalaman dalam bidang pendidikan teknologi.
Setiap sekolah akan mengirim satu guru TIK, untuk pelatihan coding dan AI, serta satu Kepala Sekolah bersama tiga guru mata pelajaran utama, untuk mengikuti pelatihan deep learning. Harapannya, pendekatan pembelajaran aktif dan berbasis masalah bisa diterapkan secara konsisten di ruang kelas.
Dalam penerapan pembelajaran teknologi digitla di seluruh sekolah, akan didampingi oleh narasumber yang telah memiliki kompetensi melalui pembekalan khusus.
Inisiatif ini mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kukar, yang melihatnya sebagai langkah awal strategis dalam membangun sistem pendidikan yang responsif terhadap perkembangan zaman.
Emy menyebut 38 sekolah yang terlibat akan dijadikan rujukan dan percontohan dalam implementasi pembelajaran digital di Kukar.
“Ini peluang besar agar sekolah di Kukar tidak sekadar mengejar ketertinggalan, tetapi menjadi pionir dalam revolusi pendidikan digital di Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Dengan kolaborasi erat antara pusat dan daerah, Kukar optimistis mampu mencetak generasi yang tak hanya cakap teknologi, tetapi juga siap berkompetisi di masa depan. (adv*nda)
