SAHABATKALTIM, KUKAR : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Yayasan Karya Bhakti Bumi Indonesia (KBBI) resmi melakukan deklarasi program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) yang melibatkan peserta dari subsektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Dalam acara deklarasi yang digelar pada Kamis (17/7/2025), Sekretaris Daerah (Sekda), Kukar, Sunggono, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi tersebut. Ia menyebut program ini sebagai langkah strategis dalam membangun pelaku usaha lokal yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
“SPR merupakan implementasi konkret dari kerja sama antara Pemkab Kukar dan Yayasan KBBI untuk mempercepat transformasi sektor pertanian dan turunannya,” ujarnya.
Program ini akan berlangsung selama enam bulan dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang terpilih yang telah melalui proses seleksi. Sunggono menegaskan pentingnya keseriusan peserta dalam menjalani pelatihan agar dapat mengembangkan usaha secara profesional dan berkelanjutan.
Kebijakan ini merupakan salah satu strategi transformasi ekonomi Kabupaten Kutai Kartanegara dari ekonomi yang bertumpu/bergantung pada sumber daya alam yang tidak terbarukan (unrenewable resources) khususnya dari sektor pertambangan minyak bumi, gas dan batubara ke ekonomi yang terbarukan (renewable resources) melalui pembangunan pertanian dalam arti luas, pariwisata dan ekonomi kreatif.
“kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara dalam lebih dari 1 dekade terakhir memiliki kedudukan dan posisi strategis di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya sebagai Lumbung Pangan Provinsi Kalimantan Timur. Sampai saat ini Kabupaten Kutai Kartanegara telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyediaan pangan termasuk khususnya padi (beras) di Provinsi Kalimantan Timur,” jelasnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim pada 2024 lalu, produksi padi Gabah Kering Giling (GKG) di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 115,10 ribu ton GKG. Atau memberikan kontribusi sebanyak 50,71% dari keseluruhan produksi GKG di Provinsi Kalimantan Timur.
Selain itu, ia juga meminta Dinas Pertanian dan Peternakan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar untuk aktif melakukan pendampingan terhadap jalannya program.
“Saya yakin melalui SPR, kita bisa menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mendorong kemandirian ekonomi desa. Ini sejalan dengan visi Kukar Idaman Terbaik,” pungkasnya. (adv/*nda)