SAHABATKALTIM, KUKAR : Kelurahan Sukarame di Kecamatan Tenggarong terus bertransformasi menjadi salah satu pusat pertumbuhan UMKM paling dinamis di Kutai Kartanegara (Kukar).
Melalui berbagai inisiatif pemberdayaan berbasis komunitas, pemerintah kelurahan berhasil menggerakkan roda ekonomi masyarakat dari level akar rumput, dengan melibatkan ibu rumah tangga, pemuda, hingga perempuan kepala keluarga dalam ekosistem usaha yang produktif dan berkelanjutan.
Lurah Sukarame, Muhammad Zulkifli, mengungkapkan bahwa sejumlah UMKM di wilayahnya tumbuh secara organik berkat semangat kolaborasi yang dibangun bersama warga. “Kami melihat geliat luar biasa dari warga, terutama ibu-ibu yang aktif di PKK. Mereka tidak hanya membuka usaha kuliner dan kerajinan, tetapi juga mulai terlibat dalam jasa dan pemasaran,” jelasnya.
Generasi muda juga tak luput dari perhatian. Mereka dilibatkan dalam pengembangan ekonomi kreatif, terutama di bidang produksi digital dan promosi produk lokal melalui media sosial. “Anak-anak muda di Sukarame memiliki potensi besar. Mereka kami dorong untuk menjadi motor penggerak inovasi,” tambahnya.
Langkah penting lainnya adalah mendorong legalitas usaha dengan mengarahkan pelaku UMKM mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB). Proses pendataan dan pendampingan ini telah berlangsung sejak tahun lalu dan mendapat respons antusias dari masyarakat.
Salah satu inisiatif yang menarik perhatian adalah Kopaja (Komunitas Para Janda), program khusus yang dirancang untuk memberdayakan perempuan kepala keluarga. Di bawah program ini, para anggota menerima pelatihan menjahit, membuat kue, dan bantuan alat produksi. Beberapa di antaranya kini telah mandiri secara ekonomi dan bahkan mempekerjakan warga sekitar.
“Kopaja bukan sekadar komunitas, tapi gerakan sosial untuk membuka peluang hidup yang lebih baik bagi para ibu tangguh di Sukarame,” ucapnya.
Pemerintah kelurahan juga terus memperkuat pendampingan, membuka akses pelatihan, serta menjalin kemitraan dengan lembaga terkait demi menjaga keberlangsungan UMKM. “Kami tidak ingin gerakan ini hanya sesaat. Inovasi dan kemampuan beradaptasi adalah kunci agar UMKM bisa bertahan dan bersaing,” tuturnya.
Zulkifli menekankan dengan kekuatan warga, Sukarame bisa menjadi contoh kelurahan yang maju secara ekonomi tanpa meninggalkan nilai gotong royong. “UMKM kami tak hanya untuk bertahan, tapi untuk tumbuh dan menjadi model pemberdayaan inklusif di Kukar. Kami optimis, ini baru permulaan,” pungkasnya. (adv/*nda)