SAHABATKALTIM, KUKAR : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan program vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) bagi anak-anak usia sekolah dasar. Program ini menyasar 1.500 siswa dan menjadi bagian dari strategi preventif Kukar dalam menekan angka penyakit DBD yang masih muncul setiap tahun.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kukar, Kusnandar, menyampaikan bahwa vaksinasi ini dilaksanakan secara gratis sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kesehatan anak-anak. “Target kita 1.500 anak dengan total 3.000 dosis vaksin. Karena satu anak memerlukan dua kali suntikan, maka pelaksanaannya akan dibagi menjadi dua tahap, dengan interval tiga bulan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa vaksin DBD yang digunakan dalam program ini bukan termasuk vaksin program nasional, melainkan tergolong vaksin pilihan yang umumnya hanya tersedia bagi masyarakat yang mampu membayar sendiri. “Biasanya ini seperti vaksin influenza untuk jemaah umrah, tapi kali ini kami gratiskan. Karena kami menilai urgensinya sangat tinggi,” tambahnya.
Kukar menjadi kabupaten ketiga di Kalimantan Timur yang menginisiasi vaksinasi DBD. Kusnandar menyebut, efektivitas vaksin ini sudah terbukti melalui data di Balikpapan. “Di sana sudah lebih dari 9.000 anak divaksin dan tidak ditemukan lagi kasus DBD pada mereka. Ini menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi,” ungkapnya.
Vaksinasi dilakukan secara serentak di enam titik sekolah dasar yang telah ditentukan. Di antaranya adalah SD 028 dan SD 002 Tenggarong. Kusnandar menambahkan bahwa pelaksanaan teknisnya telah dikoordinasikan dengan tim dari P3PL (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular).
Ia juga mengajak masyarakat, terutama para orang tua, untuk tidak termakan oleh isu negatif seputar vaksinasi. “Jangan percaya hoaks di media sosial yang menyebut vaksin ini sebagai konspirasi. Vaksin ini adalah upaya memperkuat daya tahan tubuh anak-anak. Selain menjaga kebersihan lingkungan, tubuh kita juga perlu dilindungi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kusnandar menerangkan bahwa upaya pencegahan penyakit menular seperti DBD perlu dilakukan secara menyeluruh. “Penyakit itu menyebar melalui tiga unsur: lingkungan, agen penyebab, dan host. Kalau lingkungan kita sudah jaga lewat PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk), maka sekarang kita perkuat sisi manusianya melalui vaksinasi,” pungkasnya. (adv/ely)