SAHABATKALTIM, KUKAR : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya mengatasi persoalan anak putus sekolah. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah daerah, dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Salah satu langkah yang ditempuh oleh pemerintah daerah adalah, dengan mendirikan delapan Satuan Pendidikan Non-Formal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) baru di sejumlah kecamatan.
Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, menyebutkan, delapan lokasi SKB tersebut tersebar di Loa Janan, Anggana, Muara Badak, Muara Kaman, Kembang Janggut, Tenggarong, Samboja, dan Kota Bangun.
“Tujuan utama kita adalah, pengentasan anak putus sekolah. Dengan adanya lembaga non-formal, anak-anak yang sebelumnya tidak melanjutkan pendidikan bisa kembali belajar,” jelasnya.
Di Loa Janan, misalnya, telah berdiri SPNF SKB Loa Janan serta dua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yakni PKBM Imam Safi’i dan PKBM Bumi Attha. Program yang ditawarkan mencakup pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C, keaksaraan untuk pemberantasan buta huruf, hingga pelatihan keterampilan (life skill).
Pujianto menambahkan, lembaga ini terbuka bagi segala usia, meski prioritas tetap diberikan pada kelompok usia sekolah. Adapun tenaga pendidik dapat direkrut secara mandiri oleh SKB maupun berasal dari guru formal SD, SMP, hingga SMA.
“Harapannya dengan hadirnya SKB dan PKBM ini, angka putus sekolah di Kukar bisa ditekan. Jika angka putus sekolah bisa ditekan, pastinya berpengaruh terhadap angka kemiskinan,” ungkapnya.
Sebab salah satu indikator kemiskinan adalah pendidikan yang tidak tuntas. Jika makin banyak masyarakat yang terserap di pendidikan non-formal, maka kontribusi terhadap pengurangan angka kemiskinan juga akan terasa. (adv/*nda)



















