SAHABATKALTIM, KUKAR : Menjelang pelaksanaan Erau 2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat memeriahkan dan menjaga kondusifitas daerah.
Kepala Disdikbud Kukar Thauhid Afrilian Noor mengatakan, erau adat ini merupakan tradisi budaya yang memiliki makna sangat besar dan sakral. Setiap prosesinya harus berjalan dengan khidmad.
“Inti dari pesta budaya ini terletak pada rangkaian ritual sakral, bukan sekadar hiburan seremonial,” kata Thauhid Afrilian Noor pada media, di Tenggarong, Jum’at (22/8/2025).
“Media diharapkan meliput secara penuh, terutama tentang prosesi adat yang menjadi ruh dari Erau,” imbuhnya.
Menurutnya, peran media ini sangat besar terhadap memberikan edukasi kepada masyarakat secara luas, terkait dengan setiap prosesi erau adat kutai ini.
“Kami berharap media mampu membantu menjaga makna asli Erau, sekaligus memperluas gaungnya ke masyarakat yang lebih luas,” ucapnya.
Dia mencontohkan beberapa tahapan adat yang sarat makna, seperti Jamu Benua hingga mendirikan Tiang Ayu. Prosesi tersebut, lanjutnya, memiliki nilai historis sekaligus spiritual bagi masyarakat Kukar.
“Pesan dari ayahanda Sultan, dimulai dengan Jamu Benua, kemudian berlanjut ke prosesi mendirikan Tiang Ayu,” jelasnya.
Sementara itu, atraksi pendukung seperti tarian massal atau penampilan kesenian lainnya dianggap sebagai bagian seremonial untuk menambah semarak. Namun Thauhid menegaskan, esensi Erau tetap berada pada prosesi adat.
Selain itu, terdapat informasi mengenai kemungkinan hadirnya perwakilan kementerian pada Erau tahun ini. Meski demikian, kepastian kehadiran tersebut masih menunggu konfirmasi lebih lanjut. (adv/*nda)



















