SAHABATKALTIM, KUKAR : Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 resmi digelar di Gedung B lantai 3, Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara, pada 4–5 September. Ajang ini jadi wadah bagi generasi muda Kukar untuk menunjukkan kebolehan dalam melestarikan bahasa daerah.
Tahun ini ada beberapa lomba yang dipertandingkan, di antaranya tingkilan dengan 39 peserta, serta baca puisi berbahasa Melayu Kutai yang diikuti 40 peserta. Tak ketinggalan juga lomba membaca tarsul yang jadi daya tarik tersendiri.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kukar, Puji Utomo, saat membuka kegiatan menyampaikan rasa terima kasih kepada guru, pembimbing, serta orang tua yang terus mendampingi anak-anak berlatih. Ia menekankan pentingnya menjaga bahasa ibu agar tidak tergerus zaman.
“Bahasa Kutai itu bahasa kita. Tapi apakah kita sudah menggunakannya dengan benar? Belum tentu. Dengan adanya lomba ini, anak-anak bisa kembali mengingat dan belajar bagaimana bahasa Kutai yang tepat,” ujarnya.
Puji juga sempat menyinggung pengalaman saat bekerja di Jakarta. Menurutnya, persoalan yang dihadapi masyarakat Jawa mirip dengan di Kukar: anak-anak mulai jarang memakai bahasa daerah. Karena itu, ia mendorong peserta untuk tetap percaya diri menggunakan bahasa ibu dalam keseharian.
“Yang kemarin mungkin belum berhasil, jangan anggap gagal. Kalian sudah tampil membawa nama Kutai Kartanegara, itu luar biasa,” tutupnya. (adv/*nda)



















