Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
AdvertorialPendidikan

Jam Nirum, Saksi Bisu Tenggarong yang Kini Perlu Sentuhan Serius

383
×

Jam Nirum, Saksi Bisu Tenggarong yang Kini Perlu Sentuhan Serius

Share this article
Jam Nirum
Example 468x60

SAHABATKALTIM, KUKAR : Kalau lewat di perempatan depan Masjid Jami’ Aji Amir, mata pasti tertuju pada sebuah penanda waktu tua bernama Jam Nirum. Monumen yang sudah ada sejak masa Sultan Aji Muhammad Sulaiman ini bukan sekedar jam, tapi dulu jadi titik kumpul warga, bahkan pengingat waktu salat sebelum masjid memakai pengeras suara.

Pamong Budaya Disdikbud Kukar, M. Saidar, menyebut Jam Nirum punya nilai sejarah tinggi. “Dulu orang sering bilang, kalau janjian ketemu di Jam Nirum. Jadi memang pusat pertemuan warga,” ujarnya.

Example 300x600

Bangunan ini juga punya kisah unik, karena kemunculannya berkaitan dengan momen besar di Belanda, yakni pertunangan Ratu Juliana dengan Pangeran Bernhard. Dari situlah Jam Nirum lahir sebagai simbol modernitas kala itu.

Sayangnya, kondisinya kini jauh dari masa jayanya. Mesin jam sering rusak akibat rembesan air hujan, meski sudah beberapa kali diganti. Dinas terkait juga sempat melakukan pengecatan, tapi sifatnya hanya perawatan ringan.

“Karena statusnya cagar budaya, setiap perbaikan harus hati-hati dan melibatkan ahli supaya nilai aslinya tetap terjaga,” jelas Saidar.

Ia menambahkan, Jam Nirum bisa lebih dari sekadar monumen tua. Kalau dirawat dengan serius dan bukan hanya tambal sulam, peninggalan ini bisa jadi sarana edukasi sekaligus destinasi wisata sejarah di Tenggarong.

“Harapannya, anak muda Kukar melihat Jam Nirum bukan cuma jam tua, tapi bagian dari identitas budaya kita,” tutupnya. (adv/*nda)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *