SAHABATKALTIM, KUKAR : Tragedi kebakaran yang menghanguskan sekitar 10 rumah di awal tahun 2025 menjadi pemicu Pemerintah Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, untuk menetapkan penanggulangan kebakaran sebagai prioritas utama dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026.
Kepala Desa Sebulu Ilir, Chandra Wijaya, menyampaikan keputusan tersebut diambil dalam musyawarah desa (musdes) terbaru, menyusul kesulitan besar yang dialami warga dalam mengakses air saat insiden kebakaran terjadi.
“Rapat musdes kemarin kami sepakat untuk fokus mencari solusi penanggulangan kebakaran. Sumber air di lokasi kebakaran sangat sulit ditemukan, dan itu jadi pekerjaan rumah terbesar kami,” ungkapnya.
Sebagai bentuk konkret, desa merencanakan pembangunan saluran pipa dari tepian Sungai Mahakam ke wilayah padat penduduk di RT 9 hingga RT 13. Proyek ini juga akan dilengkapi dengan pompa air untuk memastikan aliran tetap lancar saat dibutuhkan.
Selain itu, desa juga akan membangun kolam penampungan air di RT 10 hingga RT 14 sebagai cadangan darurat. “Di beberapa RT lain juga ada permintaan yang sama, tapi kami harus memprioritaskan wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dulu,” tambahnya.
Meski fokus pada mitigasi kebakaran, beberapa usulan fisik lain seperti semenisasi parit tetap dicatat. Namun, realisasinya akan menyesuaikan dengan tingkat urgensi masing-masing.
“Kami ingin pastikan semua usulan tercatat. Tapi saat ini, yang paling mendesak adalah upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran, termasuk mengatasi krisis air,” tegasnya.
Pendanaan untuk proyek ini tidak hanya mengandalkan dana desa. Pemerintah desa juga telah mengajukan dukungan dari berbagai sumber seperti pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD, aspirasi, musrenbang kecamatan, dan bantuan dari OPD terkait.
“Saya minta warga bersabar. Semua usulan kami akomodasi, tapi kita harus bergerak terfokus dan bertahap. Prioritas kita sekarang adalah memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya. (adv/*nda)