SAHABATKALTIM, KUKAR : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) menetapkan tiga prioritas utama pendidikan, yakni transformasi digital sekolah , penerapan wajib belajar 13 tahun, serta penanganan angka putus sekolah.
Plt Sekretaris Disdikbud Kukar, Pujianto, mengatakan evaluasi pendidikan terus dilakukan secara berkelanjutan melalui pemantauan pengawas sekolah.
“Ketika ada kasus atau permasalahan muncul, segera ditangani agar tidak berlarut-larut,” ujarnya.
Transformasi digital menyasar jenjang SD hingga SMP, dengan sekolah percontohan dijadikan rujukan penerapan teknologi pembelajaran. Program wajib belajar 13 tahun juga mulai dijalankan, menambahkan satu tahun pendidikan pra-sekolah melalui PAUD sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN).
Adapun penanganan anak putus sekolah masih menjadi tantangan besar. Tahun lalu tercatat sekitar 12 ribu anak di Kukar berhenti sekolah dengan berbagai kategori. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah menyediakan beasiswa, jalur pendidikan non-formal, hingga menggandeng desa dan organisasi masyarakat.
Selain tiga program prioritas, Disdikbud Kukar juga menekankan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan. Fokusnya meliputi peningkatan kompetensi guru, pemberian beasiswa bagi anak kurang mampu, serta pembangunan sarana-prasarana sekolah.
Dalam hal ini, Disdikbud Kukar berkomitmen terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
“Harapannya, capaian mutu pendidikan tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” pungkas Pujianto. (adv/*nda)
